Bukan hanya sebagai kebutuhan untuk ditinggali, sektor properti syariah juga menarik untuk dijadikan sebagai lahan bisnis investasi. Istilahnya, orang-orang bisa menggunakan properti sebagai aktivitas konsumtif maupun produktif.
Aktivitas konsumtif ditandai dengan pembelian properti, sedangkan aktivitas produktifnya adalah investasi. Jadi, Anda bisa membeli hunian sebagai kebutuhan pokok. Ataupun sebagai kebutuhan untuk mendatangkan keuntungan baru.
Terlepas dari berbagai kebutuhan berbeda, lalu apakah sektor properti ini menjanjikan dan berpeluang besar ke depannya?
Prediksi Pasar Properti #1 Geliat Industri Properti Saat Ini
Seperti dikutip dari antaranews.com, prediksi nasib industri properti dilontarkan oleh Ali Tranghanda sebagai pengamat properti. Ia menyatakan bahwa sektor rumah tinggal disinyalir mengalami kenaikan dengan adanya tanda-tanda rebound (kebangkitan), terutama pasca pandemi seiring pemulihan kualitas ekonomi.
Fenomena tersebut terjadi lantaran minat beli masyarakat yang terus mencuat. Animo pembelian properti ini juga sejalan dengan adanya sinyal bahwa taraf ekonomi masyarakat terlihat membaik. Bahkan di tengah pandemi, pada kuartal III 2021 saja, laju pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan hingga 3,51 persen.
Bukti tersebut juga diperkuat oleh data yang dihasilkan dari beberapa platform properti. Data menunjukkan adanya kenaikan pencarian tempat tinggal, yang mana 46% bagiannya merupakan pengunjung baru.
Maka secara tidak langsung, fakta ini menjadi sinyal positif serta semangat baru di pemulihan industri properti.
Prediksi Pasar Properti #2 Kalangan Baru yang Lebih Potensial
Lantas siapakah pengunjung baru tersebut? Dan apakah masih ada harapan peminatan dari pengguna properti lama?
Sebelumnya perlu diketahui bahwa kalangan baru pencari properti ini merupakan anak muda. Persentase menunjukkan pengincar potensial ini berasal dari generasi Z (19,4%) dan generasi milenial (48,7%).
Kesimpulannya, generasi muda masa kini mengalami peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti residensial atau tempat tinggal. Selain itu, tak jarang anak muda masa kini mulai aware terhadap finansial menjanjikan untuk masa depan, salah satunya melalui investasi di sektor properti.
Namun dengan tidak menghilangkan kenyataan yang ada, kalangan lama pun masih tetap bertahan pada peminatan di industri ini.
Namun diketahui bahwa kalangan end user atau pengguna akhir ini lebih condong pada residensial yang lebih terjangkau dari segi harga. Dari fenomena ini dapat kita simpulkan bahwa faktor usia dan finansial jelas mempengaruhi pemilihan tipe hunian.
Dan memang pada dasarnya penjualan properti pun akan menyesuaikan dengan target pasarnya. Ada hunian untuk kalangan menengah ke atas, ada pula untuk kalangan menengah ke bawah.
Prediksi Pasar Properti #3 Kriteria Properti yang Dicari
Diantara banyaknya tipe rumah residensial yang menarik, rumah tapak pun digadang-gadang menjadi salah satu tipe rumah yang banyak dicari dan dibutuhkan.
Sekilas informasi saja, rumah tapak ini merupakan tempat tinggal yang dibangun langsung di atas tanah dan berdiri secara mandiri. Kebalikan dari tipe tempat tinggal seperti apartemen, rumah susun, atau model rumah dengan hitungan tingkat lainnya.
Menariknya, minat akan tipe rumah tapak begitu tinggi, yaitu sekitar 84,1 persen.
Prediksi Pasar Properti #4 Harga Properti Potensial
Data 2021 menunjukkan, konsumen memiliki minat terhadap hunian dengan kisaran harga Rp 400 Jutaan, yaitu sebanyak 39,1%. Lalu update terbaru mengungkapkan bahwa saat ini banyak konsumen berminat pada properti kelas atas atau premium. Dapat dikatakan tertarik pada hunian harga hingga 1-2 M-an.
Adanya laju peningkatan seperti ini memang disokong oleh taraf ekonomi masyarakat yang kian membaik.
Alasannya, jual beli properti bukanlah asset yang bisa dimiliki begitu saja dengan mudah. Sederhananya, ada harga yang harus dipertimbangkan kembali. Maka jika taraf ekonomi turun, bisa saja peluang pembelian properti pun menurun.
Prediksi Pasar Properti #5 Prediksi Indeks Harga
Berdasarkan hasil survei atau SHPR yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, menunjukkan bahwa indeks harga properti di pasar primer menunjukkan geliat kearah positif khususnya di triwulan ke I tahun 2022 ini.
Peningkatan tersebut terbukti secara kuantitas, yaitu tercatat sebesar 1,77%. Angka tersebut lebih tinggi daripada indeks harga pada triwulan sebelumnya yang diketahui hanya sampai 1,47%.
Prediksi Pasar Properti #6 Prediksi Penjualan
Bukan hanya dari harga produk, peningkatan juga menunjukkan proporsionalitasnya dari segi penjualan. Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa indeks penjualan properti mengindikasikan perbaikan. Kemajuan ini disinyalir terjadi pada properti residensial, meskipun yang masih terkontraksi. Kemajuan ini dinilai sebanding dengan kemajuan dari segi harga.
Prediksi Pasar Properti #7 Prediksi Dalam Pembiayaan
Selanjutnya dari segi pembiayaan, terlihat menyajikan hasil yang cukup menarik. Ternyata sumber pembiayaan pembangunan properti seperti perumahan, dananya lebih banyak yang bersumber dari lembaga non perbankan. Kebanyakan modal pembangunan tersebut berasal dari dana internal.
Prediksi Pasar Properti #8 Prediksi Industri Properti Syariah
Itulah gambaran sektor properti secara umum, lalu bagaimana dengan nasib sektor properti syariah? Apakah sama-sama menunjukkan sinyal positif?
Masa depan cerah bagi sektor properti syariah pun sangat mungkin dialami, pasalnya industri menunjukkan perkembangan serta kepercayaan diri yang baik. Semangat mencapai target-target pun terus direncanakan untuk menyesuaikan pasar.
Bahkan jika diteropong mundur, pasar properti ini tidak terpengaruh oleh fenomena krisis ekonomi yang diakibatkan pandemi selama kurun waktu 2020-2021.
Begitu pula perkembangan dari sudut peminatan. Sebagai negara dengan mayoritas pemeluk Muslim, mungkin ini yang menjadi salah satu faktor pendukung aktivitas pengembangan property syariah.
Di samping itu sudah tercermin pula minat serta kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki aset properti yang aman secara hukum agama, sehingga berkah untuk kehidupan. Hal ini juga sejalan dengan tren anak muda hijrah, sehingga target penjualan property syariah ini juga sampai pada kalangan milenial.